BIRO ADPIM – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Utara (PKK) sekaligus Anggota Komisi VII DPR RI Hj. Rahmawati Zainal Paliwang turut serta dalam kegiatan kegiatan peresmian sekaligus ikrar peran serta masyarakat mewujudkan lingkungan Bersih Narkoba (Bersinar) di Kota Tarakan, Selasa (17/12/202).
Adalah Kelurahan Selumit Pantai, Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan menjadi lokus kegiatan yang diselenggarakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia (RI) ini. Kegiatan ini langsung dihadiri Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom.
Selain itu, hadir Gubernur Kaltara, diwakili Kepala Kesbangpol Kaltara, Danlanud Anang Busra, Wakapolda Kaltara, Danrem 092/Maharajalila, Pj. Bupati Tarakan, serta forkopimda kabupaten/kota di Kaltara. Warga setempat dan lembaga kemasyarakatan lainnya turut berbondong-bondong menghadiri dekalarasi.
Dalam pidatonya, yang disampaikan Kepala Badan Kesbangpol, Gubernur Kaltara optimistis Kampung Bersinar mampu memperkuat upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Gubernur menekankan pentingnya kerja sama semua pihak dalam memberantas peredaran narkoba. Letak geografis Kaltara yang berbatasan langsung dengan Malaysia menjadi tantangan tersendiri.
“Namun, dengan sinergi yang kuat, kita yakin dapat mengatasi masalah ini,” ujarnya.
Ia juga menyambut baik inisiatif BNN. Menurutnya, deklarasi Kelurahan Bersinar ini adalah langkah maju dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat. Kita berkomitmen untuk mendukung penuh program ini.
Kampung Bersinar merupakan program yang bertujuan untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba di tingkat kelurahan. Melalui program ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang bebas dari narkoba dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyalahgunaan narkoba.
Dengan deklarasi ini, diyakini semakin banyak kelurahan di Kaltara yang mengikuti jejak Kelurahan Kelurahan Selumit Pantai.
Kepala BNN RI, Komjen Pol. Martinus Hukom, menegaskan bahwa penyalahgunaan narkoba merupakan ancaman serius bagi kemanusiaan. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat bersatu melawan bahaya narkoba.
“Narkoba bukan hanya masalah angka, tapi bencana kemanusiaan. Bandingkan dengan COVID-19, jumlah korban jiwa akibat narkoba jauh lebih besar dan dampaknya lebih merusak<’ tuturnya.
Menurutnya, Kaltara, dengan luas wilayah laut dan darat yang begitu luas, memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Namun, posisi geografis yang strategis ini juga menjadikannya sasaran empuk bagi sindikat narkoba.
“Kita harus waspada terhadap upaya para sindikat untuk memanfaatkan wilayah perbatasan kita. Mari kita jadikan Kaltara sebagai benteng pertahanan dalam perang melawan narkoba,” tuturnya.
Kolaborasi Jadi Kunci
BNN mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, aparat penegak hukum, hingga masyarakat, untuk bersatu melawan narkoba. Kolaborasi yang kuat adalah kunci keberhasilan dalam memberantas peredaran gelap narkoba.
Kepala BNN juga menyampaikan pesan moral yang mendalam. Ia mengingatkan bahwa bisnis narkoba adalah bisnis haram yang tidak akan membawa kebahagiaan sejati.
“Keuntungan yang didapat dari bisnis narkoba hanya bersifat sementara. Yang tersisa hanyalah penyesalan dan penderitaan, dan pasti akan diminta pertanggungjawabannya cepat atau lambat,” demikian Kepala BNN RI. BIRO ADPIM