Berita

Perempuan Kaltara Bersatu Lawan Korupsi, Togap: Dimulai dari Keluarga

BIRO ADPIM – Perempuan di Kalimantan Utara (Kaltara) menunjukkan komitmen kuat dalam upaya pemberantasan korupsi. Hal ini terlihat dari penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peran Serta Perempuan dalam Pemberantasan Korupsi yang digelar di Tanjung Selor, Rabu (2/10/2024).

Kegiatan yang dihadiri oleh berbagai organisasi perempuan seperti Bhayangkari, Fatayat NU, Muslimat, Wanita Katholik, Himpunan Wanita Disabilitas, hingga Srikandi Pemuda Pancasila, dan DPD Pemberdayaan Perempuan ini diyakini meningkatkan kesadaran dan peran perempuan dalam mencegah korupsi, khususnya di lingkungan keluarga.

“Perempuan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya pemberantasan korupsi,” ujar Pjs. Gubernur Kaltara Togap Simangunsong.

Ia bilang, sebagai pendidik utama di keluarga, perempuan dapat menanamkan nilai-nilai integritas dan kejujuran sejak dini pada anak-anak.

Data menunjukkan bahwa kasus korupsi di Indonesia masih tinggi, dengan pelaku utama berasal dari sektor swasta dan pejabat publik. Lebih mengkhawatirkan lagi, keterlibatan keluarga, terutama perempuan, dalam tindak pidana korupsi juga semakin meningkat.

“Ibu rumah tangga berpotensi terlibat dalam pencucian uang hasil korupsi,” kata Dino Sumarno, Pejabat Direktorat Pembinaan dan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.

Oleh karena itu, menurutnya, penting bagi perempuan untuk memiliki pemahaman yang baik tentang bahaya korupsi dan cara mencegahnya.

Dalam bimtek ini, peserta diajak memahami akar penyebab korupsi, peran perempuan dalam pencegahan korupsi, serta strategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari korupsi.

Selain itu, peserta juga diberikan pemahaman tentang pentingnya mengubah narasi negatif tentang antikorupsi menjadi narasi positif seperti “penyelenggaraan pemerintahan yang baik” atau “meningkatkan integritas perempuan”.

Dengan melibatkan berbagai organisasi perempuan, diyakini upaya pemberantasan korupsi di Kaltara semakin efektif.

Perempuan disebut memiliki kekuatan yang besar untuk mendorong perubahan. BIRO ADPIM