BIRO ADPIM – Dengan semangat menyambut 79 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) semakin memantapkan persiapannya. Puncaknya, pada Senin (5/8/2024), Gubernur Dr. (H.C) H. Zainal A. Paliwang, M.Hum., secara langsung menerima duplikat bendera pusaka dari tangan Presiden ke-5 RI, sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri, di Jakarta.
Simbol Kuat Persatuan dan Kesatuan
Penyerahan duplikat bendera pusaka ini bukan sekadar seremonial belaka, melainkan momentum penting bagi Kaltara. Bendera pusaka, yang telah menjadi saksi bisu perjuangan bangsa, kini hadir di Kaltara sebagai simbol kuat persatuan dan kesatuan. Kehadirannya diharapkan mampu mengobarkan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan masyarakat Kaltara, terutama generasi muda.
Siap Gelar Upacara Sakral
Selain bendera pusaka, sejumlah artefak bersejarah lainnya seperti salinan teks Proklamasi dan buku teks utama pendidikan Pancasila juga turut dibawa. Kombinasi dari artefak-artefak bersejarah ini akan menjadikan upacara peringatan HUT RI di Kaltara sebagai momen yang sakral dan penuh makna.
Apresiasi dan Motivasi
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur juga bertemu dengan perwakilan purna Paskibraka Kaltara. Pertemuan ini menjadi ajang bagi Gubernur memberikan apresiasi dan motivasi kepada para pemuda pelopor yang telah mengharumkan nama Kaltara di tingkat nasional.
Penguatan Nilai Kebangsaan
Penyerahan duplikat bendera pusaka kepada Pemerintah Provinsi Kaltara merupakan langkah strategis dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan di daerah. Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat gotong royong dan persatuan dapat terus tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Kaltara.
Selain itu, kehadiran bendera pusaka juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk mengunjungi Kaltara dan mengenal lebih dekat sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Momentum Kebangkitan
Dengan adanya duplikat bendera pusaka, Pemerintah Provinsi Kaltara memiliki tanggung jawab besar untuk merawat dan menjaga kelestariannya. Bendera pusaka bukan hanya sekadar benda, melainkan simbol perjuangan dan cita-cita bangsa. Oleh karena itu, diyakini duplikat bendera pusaka ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Kaltara untuk terus berjuang membangun daerah yang lebih maju dan sejahtera. BIRO ADPIM