BIRO ADPIM – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. (H.C). H. Zainal A Paliwang, M.Hum, mendorong pengembangan industri kelapa sawit. Hal ini disampaikan saat menjadi narasumber Seminar Penyusunan Studi Kelayakan (FS) Pembangunan Pabrik Minyak Goreng Kelapa Sawit dan Penyusunan Peta Rawan Konflik Kaltara di Universitas Hasanuddin, Senin (29/7/2024).
Kaltara Kaya Sawit, Potensi Besar untuk Ekonomi
Menurut Gubernur Paliwang, Kaltara punya potensi besar di sektor perkebunan kelapa sawit.
“Luas perkebunan kita terus meningkat, begitu pula produksi tandan buah segar (TBS) dan minyak sawit mentah (CPO),” ujarnya.
Data yang dipaparkan menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, baik untuk perkebunan besar swasta maupun kebun rakyat.
Pabrik Minyak Sawit jadi Target
Dengan potensi yang besar ini, Gubernur mendorong pembangunan pabrik pengolahan minyak sawit di Kaltara.
“Adanya pabrik sendiri, nilai tambah produk kita akan meningkat dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian daerah,” jelasnya.
Peta Rawan Konflik Jadi Kunci Pencegahan
Selain membahas pengembangan industri kelapa sawit, Gubernur juga menyoroti pentingnya penyusunan Peta Rawan Konflik. Ia menjelaskan bahwa konflik sosial, terutama terkait lahan, pertambangan, dan perizinan, masih menjadi tantangan di daerahnya.
“Peta rawan konflik ini akan menjadi pedoman kita dalam mencegah dan mengatasi konflik di masa depan,” tegasnya.
Dengan peta ini, pemerintah daerah dapat mengidentifikasi daerah-daerah yang rawan konflik dan mengambil langkah-langkah preventif.
Harapan ke Depan
Gubernur optimistis melalui seminar ini, dihasilkan studi kelayakan yang komprehensif untuk pembangunan pabrik minyak sawit, serta peta rawan konflik yang akurat.
“Dengan bekal data yang valid, kita dapat mengambil keputusan yang tepat untuk memajukan Kalimantan Utara,” tuturnya. BIRO ADPIM