BIRO ADPIM – Senin (13/5/2025) menjadi hari yang istimewa bagi masyarakat adat di Desa Long Aran, Kecamatan Pujungan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
Sebuah tradisi yang sarat makna, prosesi arak-arakan perahu “Alut Madang”, dihidupkan menyambut kedatangan Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Ingkong Ala, SE., M.Si. Ingkong Ala menapaki jejak perjalanannya menuju pedalaman yang menyimpan sejuta aspirasi.
Perjalanan Wagub Ingkong Ala bukanlah tanpa tantangan. Dimulai dari Tanjung Selor, rombongan harus menempuh perjalanan panjang menuju Long Pujungan, gerbang menuju desa-desa di pedalaman.
Dari sana, armada perahu yang dikenal warga setempat sebagai longboat menjadi satu-satunya moda transportasi yang membelah sungai, mengantarkan rombongan menembus hijaunya hutan Kalimantan.
Setibanya di tepian Long Aran, pemandangan unik dan mengharukan menyambut. Alunan musik tradisional mengiringi langkah warga yang dengan gagah memikul perahu atau kapal—perahu “Alut Madang”—sebagai simbol penghormatan tertinggi bagi tamu kehormatan.
Tradisi ini, yang telah diwariskan turun-temurun, bukan hanya sekadar penyambutan, melainkan penjelmaan semangat gotong royong dan penghargaan masyarakat adat terhadap pemimpinnya.
Pertemuan kemudian dilaksanakan di Balai Adat Desa Long Aran. Dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan, Wagub Ingkong Ala dan Forkopimda berdialog langsung dengan masyarakat Kecamatan Pujungan. Wagub dengan seksama mencatat setiap aspirasi yang disampaikan.
Kebutuhan dasar seperti akses jalan, jaringan listrik, telekomunikasi, hingga sarana fasilitas pendidikan dan kesehatan menjadi aspirasi warga setempat.
“Ini menjadi pekerjaan rumah besar kita bersama,” ujar Ingkong Ala, merangkum poin-poin krusial dari diskusi tersebut.
Tak hanya itu, isu pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) juga mendapat atensi khusus dari Wakil Gubernur. Kehadiran langsung pemerintah provinsi di tengah-tengah warga seolah menyalakan asa akan pembangunan yang merata.
Di Pujungan, Wagub Ingkong Ala juga menghadiri Pekan Perkumpulan Kaum Pria (PERKARIA) Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Daerah Pujungan, yang digelar di Jemaat GKII Long Aran. Ingkong Ala menyampaikan apresiasi dan selamat atas terselenggaranya kegiatan rohani ini.
“Pekan PERKARIA ini bukan hanya sebagai wadah persekutuan rohani semata. Melainkan juga sebagai upaya membina dan memperkuat peran kaum pria dalam keluarga, gereja, dan masyarakat,” tuturnya.
Ia meyakini, kegiatan ini memiliki tujuan yang mulia dan strategis: menjadi sarana pembinaan spiritual, sosial, dan moral bagi seluruh anggota; tempat membangun komunikasi ilahi dan mempererat ikatan iman; serta media pembangunan karakter dan moral.
Menggarisbawahi tema kegiatan, “PERKARIA yang Bertumbuh, Bertambah, dan Berdampak”, Wagub Ingkong Ala mengajak warga memperkuat nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan kasih sayang, yang sangat penting dalam membangun masyarakat yang harmonis, maju, makmur, dan berkelanjutan, khususnya di daerah-daerah perbatasan dan pedalaman seperti di Kecamatan Pujungan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, tegas Ingkong Ala, senantiasa mendukung kegiatan-kegiatan yang mendorong pembangunan karakter, spiritualitas, dan ketahanan sosial masyarakat.
“Kita semua tentu menyadari bahwa tantangan zaman menuntut kita untuk saling menguatkan dan bekerja sama lintas sektor dan lembaga,” pungkasnya.
Kunjungan Wagub Ingkong Ala ke pedalaman Malinau diisi dengan penyerapan aspirasi serta penguatan nilai-nilai rohani, menjadi bukti komitmen Pemprov Kaltara menjangkau setiap sudut wilayahnya. Sebuah jejak langkah yang membawa harapan dan semangat kebersamaan bagi masyarakat Pujungan, Kabupaten Malinau, dan Kalimantan Utara pada umumnya. BIRO ADPIM