BIRO ADPIM – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. H. Zainal A Paliwang, SH.,M.Hum., menancapkan tiang pertama pembangunan Gedung Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kaltara.
Kegiatan ini berlangsung di kawasan pembangunan di Kota Baru Mandiri (KBM), Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan pada Jumat (25/4/2025) sore. Gedung Pusdalops yang dibangun satu lantai ini merupakan bantuan dari Pemerintah Republik Indonesia melalui dana APBN senilai Rp13,05 miliar.
Pembangunannya ditargetkan selesai pada Agustus 2025. Pembangunan Pusdalops di Kaltara ini dilaksanakan serentak dengan pembangunan Pusdalops di enam provinsi dan satu kabupaten lainnya di Indonesia. Gubernur Zainal Paliwang menekankan pentingnya keberadaan Pusdalops mengingat karakteristik geografis dan klimatologis Kaltara yang beragam, sehingga berpotensi terhadap berbagai ancaman bencana.
Gubernur juga menyampaikan rasa syukur atas penurunan signifikan Indeks Risiko Bencana (IRB) Provinsi Kaltara pada 2024 menjadi 131,84 dari tahun sebelumnya sebesar 148,16 berdasarkan data BNPB. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana di Kaltara berada pada jalur yang tepat.
“Namun, tentunya penurunan ini bukanlah alasan untuk berpuas diri, justru ini menjadi pengingat bahwa kerja-kerja pengurangan risiko bencana harus terus ditingkatkan,” tegasnya.
Meskipun terjadi penurunan IRB, Gubernur mengungkapkan bahwa pada 2024 tercatat 267 kejadian bencana di Kaltara, dan hingga April 2025 ini telah terjadi 11 kejadian bencana. Oleh karena itu, pembangunan Pusdalops ini menjadi wujud nyata komitmen Pemerintah untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana yang cepat, tanggap, dan terkoordinasi.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Gubernur menekankan bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh. Dalam konteks ini, Pusdalops BPBD akan berperan sebagai garda terdepan dalam penyediaan informasi yang cepat, tepat, dan akurat, baik dalam kondisi normal maupun saat terjadi darurat bencana.
Ia optimistis, Pusdalops ke depan tidak hanya menjadi pusat pemantauan dan koordinasi, tetapi juga sebagai pusat kendali operasional yang mendukung pengambilan keputusan dalam situasi darurat serta memfasilitasi komunikasi antar berbagai pihak yang terlibat dalam penanganan bencana. Zainal optimistis pembangunan gedung Pusdalops berjalan lancar, tepat waktu, dan sesuai dengan spesifikasi yang telah direncanakan. Ia juga mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam membangun sistem penanggulangan bencana yang adaptif, inklusif, dan berkelanjutan di Provinsi Kaltara. BIRO ADPIM