Berita

Merayakan Kelimpahan, Merawat Tradisi: Pesta Panen Dayak Kenyah di Long Nawang Memukau

BIRO ADPIM – Riuh rendah suara gong dan pekikan sukacita membahana di Desa Long Nawang, Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Malinau, Rabu (16/4/2025).

Aroma resep tradisional dikomposisi dengan wewangian alam, menciptakan suasana syahda dalam perhelatan akbar Pesta Panen Dayak Kenyah. Sebuah perayaan syukur atas hasil bumi yang melimpah, sekaligus penanda bahwa kearifan lokal di jantung Kalimantan Utara ini tetap hidup dan bersemi.

Kehadiran Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H. Zainal A Paliwang, S.H.,M.Hum, dan Wakil Gubernur, Ingkong Ala, S.E.,M.Si., dan forkopimda, menambah semarak pesta sarat nilai budaya ini. Mereka menjadi saksi betapa kuatnya akar tradisi masyarakat Dayak Kenyah dalam mengelola alam dan mensyukuri hasilnya.

Pemimpin yang diagungkan, Gubernur dan Wagub tiba di lokasi acara dengan prosesi Alung Adang, diarak menggunakan perahu tradisional yang dihias indah. Sambutan hangat terasa begitu mereka menginjakkan kaki pusat acara. Pakaian adat Dayak Kenyah yang dikenakan, dengan motif-motif khas dan warna-warna cerah, semakin memancarkan pesona keduanya di tengah keramaian.

Barisan pemuda dan gadis desa, dengan senyum merekah, mengiringi langkah mereka menuju pusat perayaan. Suka cita terpancar dari wajah setiap orang. Para petani, dengan hasil panen terbaik mereka, turut larut dalam kegembiraan. Para tetua adat, dengan bijak mengawasi jalannya prosesi, memastikan setiap ritual terlaksana sesuai dengan warisan leluhur.

Dentuman gong dan alunan musik tradisional mengiringi tarian-tarian yang memukau. Gerak gemulai para penari, dengan kostum yang memesona, bercerita tentang siklus kehidupan, tentang perjuangan bercocok tanam, dan tentang rasa syukur yang mendalam. Setiap gerakan memiliki makna, setiap hentakan kaki menyimpan sejarah panjang masyarakat Dayak Kenyah di Long Nawang.

Gubernur Zainal Paliwang menyampaikan kekagumannya atas kekayaan budaya yang dimiliki Kalimantan Utara, khususnya tradisi Pesta Panen Dayak Kenyah. Ia menekankan pentingnya pelestarian adat ini sebagai identitas bangsa dan potensi pariwisata budaya yang luar biasa.

“Prosesi pesta adat Dayak seperti ini adalah sesuatu yang harus kita jaga dan lestarikan bersama. Bukan hanya sebagai tradisi masyarakat, tetapi juga sebagai daya tarik yang bisa kita tunjukkan kepada dunia,” ujar Gubernur.

Lebih lanjut, ia melihat potensi besar Long Nawang dan perayaan pesta panen ini sebagai magnet pariwisata budaya. Keaslian tradisi, keramahan masyarakat, dan keindahan alam yang mempesona menjadi modal utama untuk selalu menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Pesta panen ini tidak hanya menyuguhkan tarian dan musik, tetapi juga kekayaan kuliner tradisional. Berbagai hidangan lezat, yang diolah dari hasil bumi setempat dengan resep turun-temurun, tersaji menggugah selera. Selain itu, pernak-pernik tradisional, hasil kerajinan tangan masyarakat Long Nawang, turut memeriahkan suasana. Setiap ukiran, setiap anyaman, menyimpan filosofi dan kearifan lokal yang patut dikagumi.

Pesta Panen Dayak Kenyah di Long Nawang bukan sekadar perayaan usai panen. Lebih dari itu, ia adalah manifestasi rasa syukur, perekat kebersamaan, dan penjaga identitas budaya. Di tengah arus modernisasi, tradisi ini membuktikan bahwa kearifan lokal tetap relevan dan menjadi kekayaan tak ternilai bagi Kalimantan Utara dan Indonesia. Keindahan dan keunikan pesta panen ini adalah permata tersembunyi yang siap selalu bersinar di panggung pariwisata dunia. BIRO ADPIM