BIRO ADPIM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) bersama Bank Indonesia panen bersama padi organik menggunakan pupuk MA-11, sebagai bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2025.
“Panen hari ini bukti nyata kolaborasi strategis dalam menjaga stabilitas harga pangan sekaligus mendorong swasembada berkelanjutan,” kata Gubernur Kaltara Dr. H. Zainal A Paliwang, SH.,M.Hum di Bulungan, Selasa.
Panen padi dilaksanakan di Desa Panca Agung, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan.
Berdasarkan data terbaru, produksi padi Kaltara pada 2024 mencapai 34 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), naik 40,61% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini sejalan dengan arahan Presiden RI untuk memperkuat kemandirian pangan nasional.
“Panen organik hari ini bukan sekadar simbol keberhasilan, tapi momentum memperkuat sinergi antara Pemerintah, BI, dan petani dalam menjaga ketahanan pangan,” ujarnya.
Gubernur berbangga dengan capaian pengendalian inflasi. Pada Januari 2025, provinsi ini mencatat deflasi sebesar -1,35% (month-to-month) dan -0,12% (year-on-year), lebih rendah dari angka nasional. Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga terjaga di 1,54% (M-T-M) dan 2,78% (Y-O-Y), sesuai target Pemerintah.
Menurutnya, keberhasilan ini tak lepas dari kerja keras Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan dukungan program seperti operasi pasar, kolaborasi antar-daerah, serta penerapan digital farming berbasis pupuk organik.
Penggunaan pupuk organik MA-11 dan teknologi digital farming dalam klaster padi unggulan menjadi terobosan untuk meningkatkan produktivitas ramah lingkungan.
Gubernur Kaltara kemudian menegaskan komitmennya melanjutkan program pemberdayaan petani, perluasan akses pasar, dan stabilisasi harga.
“Kesejahteraan petani adalah kunci kemajuan pertanian Indonesia, yang menyerap hampir 40% tenaga kerja nasional,” tambahnya.
Kegiatan panen ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung GNPIP 2025, yang Kaltara diyakini menjadi contoh provinsi yang berhasil mengintegrasikan kebijakan inflasi dengan penguatan sektor hulu pertanian.
Dengan sinergi dan inovasi, Kaltara siap mewujudkan masyarakat sejahtera dan mandiri pangan. BIRO ADPIM