Berita

Gubernur Zainal: Penanganan Bencana mesti Libatkan Seluruh Pemangku

TANJUNG SELOR, BIRO ADPIM – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Zainal A Paliwang membuka kegiatan Sosialisasi Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB), Kamis (11/8/) di gedung gabungan dinas Pemprov Kaltara.

Ia menjelaskan, potensi bencana di Kaltara relatif tinggi. Bencana yang terjadi kerap menimbulkan kerusakan, kerugian bahkan tidak jarang menelan korban jiwa.

Maka dari itu, penanganan bencana harus secara serius dengan melibatkan stakeholder. Mengingat dalam sebuah bencana ada banyak hal yang sangat komperhensif dan multidimensi yang harus ditangani.

“Sebagai pemangku kepentingan, kita harus meningkatkan kesiapsiagaan dan harus bisa meminimalisir tingkat resiko dan dampak suatu bencana,” jelasnya.

Ia menyebutkan, bencana merupakan hal yang tidak dapat diprediksi sehingga dapat terjadi kapan dan di mana saja. Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat dan stakeholder terkait harus bisa menyiapkan tindakan antisipatif dan mempersiapkan diri.

“Kita tentu tidak ada yang mengharapkan terjadinya bencana meski begitu kita tetap harus antisipasi dan mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu bencana terjadi,” ujarnya.

Untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, Gubernur Zainal menegaskan, di Kaltara perlu adanya rencana Penanggulangan Bencana atau RPB. Terlebih lagi, RPB ini sudah tertuang dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

“Perencanaan ini sangat penting karena memuat panduan penyelenggaraan bencana yang disusun berdasarkan kajian resiko dan kondisi terkini,” tegasnya.

Selain perlunya RPB, Gubernur Zainal menuturkan dalam upaya penanganan bencana perlu adanya faktor penting yang harus diperhatikan, yakni pelaksanaan koordinasi lintas sektoral sehingga terwujudnya sinkronisasi RPB yang tematik lintas sektoral di daerah.

“Dengan begitu, kita dapat meningkatkan koordinasi dan mengoptimalkan RPB secara sistematis, yang saat ini menjadi salah satu isu dalam rencana pembangunan nasional dan daerah,” tuturnya.

Gubernur Zainal menerangkan, bencana yang terjadi di negara ini bukan hanya berupa tanah longsor, banjir, kebakaran hutan dan lainnya. Tapi, saat ini di setiap daerah di Indonesia tengah menghadapi bencana non alam, yakni pandemi COVID-19.

“Untuk itu, saya minta semua pihak juga harus bisa mempersiapkan diri, karena semua ketidakterdugaan ini harus ditangani bersama guna memperkecil risiko bagi masyarakat,” ujarnya.*