TANJUNG SELOR, BIRO ADPIM – Pemprov Kaltara melalui Bappeda dan Litbang menggelar Musrenbang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi 2023, Kamis (7/4).
Musrenbang RKPD ini mengambil tema ‘Pengembangan Industri dan Peningkatan Nilai Tambah Produk Industri Berbasis Sumber Daya Lokal’.
Wakil Gubernur Kaltara, Dr. Yansen TP, M.Si berharap, Musrenbang ini menjadi wadah merumuskan kerangka kerja percepatan pembangunan dalam mewujudkan Kaltara yang berubah, maju, dan sejahtera.
“Ini merupakan tahun kedua digelarnya perencanaan RPJMD Provinsi Kaltara 2021-2026. Pandemi COVID-19 memberi pelajaran yang berarti bagi kita semua, meskipun beberapa target telah tercapai tapi harus kita dorong untuk peningkatan dan percepatannya. Hal ini dapat dijadikan acuan pemerintah untuk melanjutkan RKPD di 2023,” ujarnya.
Wagub menambahkan, ada beberapa isu strategis yang mesti diperhatikan dalam mewujudkan RKPD 2023.
Isu strategis itu antara lain masih rendahnya kualitas dan daya saing SDM; masih rendahnya daya saing dan tingginya kesenjangan wilayah; belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan SDA untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan; rentannya ketahanan ekonomi daerah sebagai kawasan perbatasan dalam menghadapi persaingan global; masih rendahnya akesebilitas dan dukungan penyediaan layanan infrastruktur dasar yang merata dan terintegrasi; belum optimalnya tata kelola dan pelayanan pemerintahan.
Isu-isu tersebut selayaknya menjadi perhatian pemerintah dan menjadi dasar dalam menyusun kualitas pembangunan daerah selama lima tahun.
“Visi Pemprov Kaltara 2021-2026 adalah terwujudnya Provinsi Kaltara yang berubah, maju, dan sejahtera. Visi ini diwujudkan melalui 14 misi yang difokuskan pada 10 prioritas daerah,” ujarnya.
Ada beberapa tantangan yang diperkirakan akan dihadapi pemerintah di tahun 2023, yaitu ketidakpastian berakhirnya COVID-19, ketidakpastian perekonomian global, disrupsi ekonomi digital, dan ruang fiskal yang terbatas.
“Sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo, kita sudah tidak bisa mengabaikan digitalisasi. Dunia usaha ke depan sudah digerakkan melalui proses digitalisasi. Saya berharap, kita dapat merubah paradigma ke depan karena tantangan-tantangan yang kita hadapi sangat urgent tapi tidak menjadi hambatan kita untuk terus melangkah maju,” tutupnya. *