BALI, BIRO ADPIM – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs. H. Zainal A Paliwang, S.H., M.Hum saat di Bali, Jumat (25/3), turut menghadiri langsung arahan Presiden kepada Menteri, Kepala Lembaga, Kepala Daerah, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perihal Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia.
Presiden Jokowi meminta penghentian pembelian barang impor. Ia mengatakan, dengan membeli produk lokal dapat meningkatkan lapangan kerja di dalam negeri.
Jika banyak produk-produk dalam negeri dibeli dan digunakan, maka permintaan produk tersebut akan meningkat dan berdampak jumlah pekerja yang harus ditambah.
“Hal ini juga berdampak pada peningkatan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat. Kita harus memiliki keinginan yang sama untuk membeli dan bangga pada buatan kita sendiri (bangga buatan Indonesia),” ujar Jokowi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno melaporkan tentang pencapaian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), bahwasanya sejak diluncurkan 14 Mei 2020 sampai dengan Februari 2022, Gernas BBI telah mendorong pembukaan lapangan usaha dan kerja baru sebanyak 5,5 juta UMKM onboarding pada marketplace dengan total 17,2 juta unit di tahun 2021.
Angka ini mencapai 57 persen dari target 30 juta UMKM yang onboarding pada tahun 2023. Sehingga optimis akan mencapai target tepat pada waktunya.
“Gernas BBI muncul akibat dari kerjasama kolaborasi yang dilakukan berbagai pihak mulai dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, BUMN, platform marketplace, dan para top brand,” imbuh Sandiaga.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan aksi afirmasi belanja produk dalam negeri (PDN) adalah wujud nyata mendahulukan kepentingan domestik sekaligus mengurangi belanja impor.
Menutup kegiatan tersebut, Presiden Jokowi mengucapkan rasa terima kasih kepada gubernur, bupati/wali kota, TNI/Polri yang bekerja sama menangani pandemi COVID-19.
“Ini betul-betul kerja berat tapi saya melihat terintegrasi, terpadu, semuanya bergerak bersama-sama dan hasilnya, kasus harian kita diangka 5.800 dari yang sebelumnya 64.000. saya harapkan ini akan turun terus dan kita bisa mudik lebaran bareng,” tutup Presiden. *