Penurunan level PPKM di seluruh daerah di Kalimantan Utara sepanjang November, mendorong pemintaan domestik semakin meningkat yang tercermin dari realisasi inflasi Kalimantan Utara November 2021, sebesar 0,87% (mtm).
Sumbangsih inflasi itu merupakan gabungan perhitungan inflasi Kota Tarakan dan Kecamatan Tanjung Selor, ibu kota Provinsi Kalimantan Utara sekaligus ibu kota Kabupaten Bulungan.
Kota Tarakan tercatat mengalami inflasi 1,06 persen (mtm) dan Tanjung Selor membukukan 0,17% (mtm).
“Berhubung itu, Senin 5 Desember kemarin, kita telah menggelar rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Utara yang menghasilkan beberapa rekomendasi kebijakan antara lain, kita akan terus memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat,” Gubernur mengawali sambutannya.
Untuk memperkuat itu, organisasi perangkat daerah teknis Pemprov Kaltara, Bank Indonesia, Pemkab/Pemkot, Bulog serta wadah-wadah TPID kami minta meningkatkan koordinasi untuk menjamin ketersediaan stok pangan dan terus mencegah spekulan harga yang tidak wajar di pasar.
Kemudian, menjelang libur Natal tahun 2021 dan Tahun Baru 2022, pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait lainnya berkomitmen akan terus memastikan ketersediaan pasokan serta kelancaran distribusi tetap lancar, di tengah pengetatan mobilitas masyarakat untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19. (BIROADPIM)
