TARAKAN – Dalam sesi pemadanan data dan evaluasi penyaluran bansos di Kalimantan Utara (Kaltara), Menteri Sosial RI Tri Rismaharini mendapatkan penjelasan tentang kondisi geografis yang sulit.
Mensos memastikan akan membantu menyiapkan biaya transportasi air dan udara untuk menjangkau penerima manfaat di lokasi.
“Seluruh kepala dinas saya minta untuk merinci daerah mana yang sulit geografisnya. Ajukan ke kami akan disiapkan anggaran untuk bisa mengantarkan bantuan ke wilayah tersebut. Jadi tidak ada lagi bicara daerah sulit,” kata Mensos di Tarakan (29/10).
Di antara daerah yang masuk kategori sulit adalah beberapa kecamatan di Kota Tarakan, juga terdapat 5 daerah di Kecamatan Krayan, 3 desa di Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan.
Selain itu, terdapat 1 desa di Kecamatan Apo Kayan, 3 desa di Kecamatan Pujungan Kabupaten Malinau.
Dalam pertemuan tersebut, Mensos mengarahkan perbankan BUMN penyalur bantuan sosial dan Kepala Dinas Sosial Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kaltara mengidentifikasi daerah yang sulit namun posisinya berdekatan.
Langkah selanjutnya, pihak bank diminta mengirimkan bantuan secara rapel (sekaligus) dengan uang cash (tunai) di satu titik untuk daerah yang berdekatan tersebut.
“Saya akan siapkan anggaran untuk sewa alat transportasi untuk daerah sulit. Kalau perlu kita sewa pesawat khususnya untuk daerah yang tidak bisa diakses dengan transportasi darat dan air,” kata Mensos Risma.
Untuk daerah terpencil tersebut, ia menginstruksikan pembayaran yang tertunda selama tiga bulan dilakukan sekaligus dengan uang cash, termasuk bagi Kota Tarakan.
“Saya minta untuk Kota Tarakan clear bantuan bisa diantarkan ke KPM pada hari Minggu,” katanya.
Di Kota Tarakan terdapat 1.672 KPM Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT)/Program Sembako yang belum transaksi. Dan sebanyak 226 KPM Program Keluarga Harapan (PKH) yang belum transaksi.
Di daerah-daerah yang disebut di atas, termasuk Kecamatan Kayan Hilir, Kayan Hulu, Kayan Selatan, dan Sungai Boh, membutuhkan tenaga ekstra untuk menjangkau domisili KPM.
Kontur geografis yang berupa sungai dan laut membuat proses salur bantuan bisa menghabiskan waktu hingga 15 jam. Mensos juga menyatakan kesiapan membantu dengan transportasi air berupa penyewaan speedboat.
Dengan dukungan tersebut, Mensos meminta semua pihak terkait untuk bisa mengatasi tantangan yang ada.
“Jalankan tugas kita dengan sebaik-baiknya pak. Kalaupun tantangannya berat ya harus dijalani,” katanya.
Hadir dalam kesempatan mendampingi Mensos, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dirjen Penanganan Fakir Miskin, dan Staf Khusus Menteri.
Hadir pula Asisten I Setprov Kaltara Datu Iqro Ramadhan, Walikota Tarakan Khairul, Anggota DPD RI Komite lll Hasan Basri, dan Anggota Komisi VIII DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus. ADPIM